Kamis, 07 Juni 2012

Perempuan Bertudung Hujan

            : n. a.

Ceritakan kembali padaku risalah manik-manik yang kau rangkai dari
Warna ungu burung-burung pembawa kabar  yang menumbuhkan biji-biji hujan

Lembaran mushaf kau angsurkan sedang aku tak tahu dari mana mula aku membacanya bersebab tak ada tanda baca yang persis sama saat kita sama-sama mengeja alif ba ta
Hanya gugusan bintang dalam gradasi yang enyah
Kau panggil hujan hanya untuk kau ludahi gigilnya sepanjang musim yang kerap tak pasti mengganti-ganti diri

Perempuan itu engkau
Memapah hujan pelan-pelan, masuk ke sanubarimu, berpapasan dengan gerimis yang lebih memilih lunaskan tempias ketimbang memungkasi rembulan
Almanak tergantung bisu di sisi jendela
Membubuhkan masa lalu
Bersisihan dengan debu dan angin kering salah musim

Lingkaran yang tengah kau tandai itu, bergerak
Menelusur mahkota di atas kepalamu yang terbuat dari bianglala
Aku mengejanya sebagai pelangi yang lupa mengemasi warnanya
Lantaran desir angin membawanya serta
Pada hati yang gugup
Gemetar meringkas cinta yang terkatup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar